Selasa, 25 Maret 2014

FF KPOP

Destiny (Chapter 6) : Don't Go
Author:HA Salimah
Genre: Romance, School life
Cast: Park Chanyeol
Jung Haenim
Other EXO members
Rate: T
Lenght: Chaptered
Chapter Sebelumnya.
Haenim melakukan test untuk beasiswa ke Australia, dan ia lulus test tersebut. Namun Chanyeol merasa tidak senang karna akan di tinggal oleh Haenim selama 4 tahun.
***
Setelah 3 bulan berlalu. Wajah Chanyeol mulai cemberut mengingat bulan ini Haenim akan berangkat ke Australia.
'bulan ini adalah bulan yang akan menyedihkan, kenapa ia harus pergi? Haenim, berdiam lah di Seoul bersama ku' benak Chanyeol. Ia pasti merasa sangat sedih karna lusa adalah hari keberangkatan Haenim ke Australia.
****
Chanyeol berjalan dengan wajah sedih menuju kelasnya, saat sampai di kelasnya ia melihat Haenim sedang di kerubuni oleh banyak siswa.
''Haenim kau akan empat tahun disana?'' tanya Suho, ''apa kau akan bawakanku oleh-oleh?'' tanya Baekhyun, ''jangan tinggalkan aku di sini'' ucap Lay.
Haenim sangat populer karna beasiswanya itu. 'mungkin dia melupakanku' benak Chanyeol. ''hey Chanyeol, lusa aku akan berangkat ke Australia, dukung aku ya'' ucap Haenim.
Chanyeol hanya tersenyum pada Haenim. Haenim bingung dan ia mengguncang tubuh Chanyeol , ''hey! Bangun! Kau dengar aku?'' ucap Haenim.
''Aku dengar, bisa kah kau di sini saja denganku?'' ucap Chanyeol.
''tidak! Aku harus ke Australia'' ucap Haenim.
''kumohon, tetap lah di Seoul denganku , ya Haenim? Jung Hae Nim, jebal'' mohon Chanyeol pada Haenim, namun Haenim menggeleng.
Haenim meninggalkan Chanyeol tanpa sepatah kata, hanya menggeleng. Hati Chanyeol memulai proses hancur. Walau Haenim belum berangkat ke Australia. Chanyeol benar-benar berfikir telah kehilangan Haenim.
****
Saat jam istirahat, Chanyeol duduk bersama Haenim dan Sehun. Hanya Chanyeol lah yang menunjukkan wajah menyedihkan.
''hey Haenim, jadi aku sendiri di rumah?'' tanya Sehun pada Haenim.
''ne, maafkan aku ya oppa'' ucap Haenim sambil mencubit pipi Sehun.
''itu sakit tau! Kau mencubitku, dan meninggalkanku selama 4 tahun, menyebalkan'' ujar Sehun sambil mengusap pipinya.
''Jung Hae Nim'' ucap Chanyeol.
''mwo?'' tanya Haenim.
''saat kau kembali ke sini setelah 4 tahun, aku akan berada di bandara, aku akan menjadi namja pertama yang kau kenal di bandara itu. Aku berjanji'' ucap Chanyeol sambil menatap Haenim.
''kau telah berjanji, kau harus menepatinya, ok?'' ucap Haenim lalu menunjukan jari kelingking, ''ok'' Chanyeol pun menjulurkan jali kelingkingnya dan mereka telah mengikat janji Chanyeol.
''terima kasih Chanyeol, jadi aku tidak perlu menjemput Haenim saat ia pulang kan?'' ucap Sehun.
''ya! Biarkan aku yang jemput ia, kau istirahat saja di rumah dan tunggu kami'' ucap Chanyeol.
Sehun terlihat sangat senang dan dia mulai ber aegyo.
****
Hari ini Haenim akan berangkat menuju Australia. Ia akan berangkat pada malam hari, jadi masih ada waktu untuk Chanyeol bersama Haenim.
Chanyeol pergi ke rumah Haenim untuk mengajak Haenim berjalan-jalan.
~ting tong~
''ne, sebentar'' teriak seseorang dari dalam rumah. Lalu orang itu membuka pintu rumah itu.
''Chanyeol? Apa yang kau lakukan?'' tanya Haenim.
''hey Haenim, apa kau telah selesai menyiapkan barang-barangmu? Kuharap begitu, karna aku ingin jalan-jalan bersamamu'' ucap Chanyeol. Haenim mengangguk lalu memakai sepatu dan pergi memasuki mobil Chanyeol.
''kita mau kemana?'' ucap Haenim. ''aku ingin mengajakmu ke Namsan tower, aku telah memiliki gembok cinta kita, lihat ini'' ucap Chanyeol sambil menunjukan gembok warna merah muda berbentuk hati yang bertuliskan 'ChaNim Chanyeol+Haenim 4Ever' . Haenim tersenyum dan langsung mencium pipi Chanyeol.
****
Mereka sudah sampai di Namsan Tower, Chanyeol mencari tempat untuk menaruh gembok itu , dan akhirnya ia menemukannya, ia pun memasang gembok itu dan melempar kuncinya.
''Haenim ayo kita berfoto di sini'' ucap Chanyeol memanggil Haenim.
Mereka pun berfoto untuk yang terakhir selama 4 tahun. Chanyeol mulai meneteskan air mata, Haenim melihat Chanyeol menangis.
''hey ayolah hanya 4 tahun'' ucap Haenim.
Chanyeol menatap langit, lalu berkata, ''hidup ini menyebalkan ya?'' , Haenim mengangguk dan mengikuti menatap langit.
Chanyeol menatap Haenim, lalu menggandeng tangan Haenim dan menunjukkan tampang 'ayo kita pergi' , Haenim pun mengikuti Chanyeol pergi ke tempat parkir.
''pesawat itu akan terbang jam berapa?'' tanya Chanyeol di mobil. ''ehmm'' Haenim langsung melihat jam tangannya ''3 jam lagi, ayo kita ke rumahku dan mengambil koperku, lalu pergi ke bandara'' ujar Haenim, Chanyeol mengangguk dan melajukan mobilnya menuju rumah Haenim.
****
Setelah mengambil koper dan barang-barang lain di rumah Haenim. Mereka langsung pergi ke Incheon International Airport. Sebenarnya Chanyeol sangat malas melajukan mobilnya menuju bandara itu, namun apa yang bisa ia lakukan? Ia harus mengantar Haenim ke bandaraan walaupun itu akan sangat menyedihkan.
Saat sampai di bandara Incheon, Chanyeol terus menggenggam tangan Haenim, ia tidak ingin melepaskan Haenim.
''Chanyeol, lepaskan genggaman mu ini'' ucap Haenim. ''anniyo, aku tidak akan melepaskanmu'' ucap Chanyeol, ''tapi ingin ke toilet! Apa kau ingin mengikuti ku ke toilet hah?'' omel Haenim pada Chanyeol. Mendengar itu Chanyeol melepas tangan Haenim dan menunggu.
Setelah Haenim keluar dari toilet mereka pergi menuju tempat untuk check in. Saat sampai di depan tempat itu Chanyeol menggenggam kedua tangan Haenim, ia mulai meneteskan air matanya.
''aku telah menangis dua kali hari ini'' ucap Chanyeol. ''tak apa, tapi jangan habiskan air mata itu untukku, dan ingat! Kau punya janji padaku, jadilah namja pertama yang ku kenal saat aku kembali, ok?'' ucap Haenim. ''ok!'' balas Chanyeol yang langsung mencium bibir tipis milik Haenim. Setelah itu Haenim pergi dan meninggalkan Chanyeol selama 4 tahun.
'tenang saja aku akan menepati janjiku' benak Chanyeol lalu pergi menuju mobilnya dan pulang dengan menangis.
****
eittss tenang ini bukan ending
Next Chapter
4 tahun telah berlalu Chanyeol telah menjadi artis yang terkenal dan Haenim adalah salah satu penggemarnya. Apakah Chanyeol akan menepati janjinya dengan ketenarannya itu? Atau melupakan Haenim? Tunggu Chapter selanjutnya ne ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar